 Rumahnya tidak jauh dari jalan raya, hidup sendiri dan belum menikah meskipun usianya sudah hampir mencapai 40 tahun. Hari itu dia masuk ke gudang dan melihat bahwa gudangnya sudah penuh sesak dengan barang barang yang tidak terpakai. Ia mulai memeriksa barang barang yang ada dan ia sadar bahwa barang barang tersebut masih bisa mendatangkan uang. Keesokan harinya, ia membuka pintu pagar lebar lebar dan ia mengeluarkan semua barang dari gudangnya. Halaman rumahnya cukup luas untuk memajang barang barang tersebut. Diluar dugaan, banyak peminat yang datang dan membeli barang barang bekas tersebut. Kini tingal beberapa barang lagi yang belum laku. Diantaranya terdapat sebuah kantong plastik biru berbunga bunga. Kelihatannya, kantong tersebut sudah tersimpan selama bertahun tahun karena di beberapa bagian sudah terlihat robek dan agak pudar warnanya. Seorang laki laki datang dan bertanya, “apa yang ada di dalam kantong plastik ini ?” “coba saya liat dulu,” kata tante kiki sembari menarik kantong plastic tersebut. Dari dalam kantong plastik tersebut, ia mengeluarkan sebuah kotak perhiasan kecil. Ia membuka kotak tersebut dan menarik seuntaian kalung yang terbuat dari bahan plastik. “ kalung ini diberikan oleh nenekku beberapa tahun silam’ sebagai hadiah ulang tahunku. Tapi sejak aku menerima kalung ini, aku tidak pernah memakainya, karena menurutku kalung ini tidak berharga sama sekali, hanya terbuat dari plastik. Maka aku menyimpannya sampai saat ini. Apa kau tertarik ?” Tanya tante kiki kepada laki laki didepannya. “berapa harganya ?” “aku berikan dengan harga murah, lebih murah dari barang barang yang lain, yaitu lima ribu rupiah.” Laki laki yang ternyata penjual batu permata tersebut, mengambil kalung itu dan dengan menggunakan semacam obeng ia mulai membuka lapisan lapisan plastik dari kalung tersebut. Ternyata kalung tersebut tebuat dari emas yang bertatahkan batu batu berlian yang berkilauan dan sangat mahal harganya. Tante kiki hanya bisa diam membisu ketika laki laki tersebut pergi dengan membawa kalung mahal yang kini telah menjadi miliknya.
Rumahnya tidak jauh dari jalan raya, hidup sendiri dan belum menikah meskipun usianya sudah hampir mencapai 40 tahun. Hari itu dia masuk ke gudang dan melihat bahwa gudangnya sudah penuh sesak dengan barang barang yang tidak terpakai. Ia mulai memeriksa barang barang yang ada dan ia sadar bahwa barang barang tersebut masih bisa mendatangkan uang. Keesokan harinya, ia membuka pintu pagar lebar lebar dan ia mengeluarkan semua barang dari gudangnya. Halaman rumahnya cukup luas untuk memajang barang barang tersebut. Diluar dugaan, banyak peminat yang datang dan membeli barang barang bekas tersebut. Kini tingal beberapa barang lagi yang belum laku. Diantaranya terdapat sebuah kantong plastik biru berbunga bunga. Kelihatannya, kantong tersebut sudah tersimpan selama bertahun tahun karena di beberapa bagian sudah terlihat robek dan agak pudar warnanya. Seorang laki laki datang dan bertanya, “apa yang ada di dalam kantong plastik ini ?” “coba saya liat dulu,” kata tante kiki sembari menarik kantong plastic tersebut. Dari dalam kantong plastik tersebut, ia mengeluarkan sebuah kotak perhiasan kecil. Ia membuka kotak tersebut dan menarik seuntaian kalung yang terbuat dari bahan plastik. “ kalung ini diberikan oleh nenekku beberapa tahun silam’ sebagai hadiah ulang tahunku. Tapi sejak aku menerima kalung ini, aku tidak pernah memakainya, karena menurutku kalung ini tidak berharga sama sekali, hanya terbuat dari plastik. Maka aku menyimpannya sampai saat ini. Apa kau tertarik ?” Tanya tante kiki kepada laki laki didepannya. “berapa harganya ?” “aku berikan dengan harga murah, lebih murah dari barang barang yang lain, yaitu lima ribu rupiah.” Laki laki yang ternyata penjual batu permata tersebut, mengambil kalung itu dan dengan menggunakan semacam obeng ia mulai membuka lapisan lapisan plastik dari kalung tersebut. Ternyata kalung tersebut tebuat dari emas yang bertatahkan batu batu berlian yang berkilauan dan sangat mahal harganya. Tante kiki hanya bisa diam membisu ketika laki laki tersebut pergi dengan membawa kalung mahal yang kini telah menjadi miliknya.“adakah pelajaran yang kamu dapat dari sini ?”
Hidup ini begitu berharga karena Tuhan telah menciptakan kita dengan potensi dan keunikan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Jangan pernah menyia-nyiakan hidupmu dan berkata bahwa engkau tidak berguna dan tidak berharga. Tuhan tidak akan pernah membiarkan orang terlahir begitu saja tanpa memperlengkapi mereka dengan sesuatu yang baik. Gali terus, temukan sendiri dan hargai karunia dan kelebihan yang ada padamu.
Yesaya 43:4; Timotius 4:14
“Hanya orang yang menghargai dirinya yang akan menemukan kelebihan dirinya”
 
 
 
 












0 comments:
Post a Comment