
ADA YANG BENCI DIRINYA..
ADA YANG BUTUH DIRINYA..
ADA YANG BERLUTUT MENYINTANYA..
ADA PULA YANG KEJAM MENYIKSA DIRINYA..
Oma Titiek ciptakan atas dasar keprihatinan tatkala melihat kehidupan wanita-wanita malam yang mungkin saja mereka sebenarnya tidak ingin melakukan hal itu. kehidupan kupu-kupu malam adalah sebuah pilihan. Tidak semua kupu-kupu ini senang dengan keadaan mereka, walaupun ada sebagian yang melakukan pekerjaan ini karena mereka memang menyenanginya, tetap saja dalam hati sebenarnya mereka ingin berhenti.
Hidup ini adalah pilihan. Terkadang untuk mempertahankan hidup tidak mudah di tengah Banyak hal yang melatar belakangi pekerjaan kupu-kupu malam ini, tapi yang paling besar adalah faktor ekonomi. Ada yang berangkat dari trauma masa lalu dimana mereka pernah mengalami perlakuan tak senonoh dari orang-orang di sekitar mereka, keluarga, teman dan akhirnya mereka merasa bahwa hidupnya sudah hancur, jadi sekalian saja mereka terjun ke dunia ini.
Terkadang kepolosan, keluguan perempuan-perempuan desa atau perempuan-perempuan dengan latar pendidikan yang kurang memadai bisa mengakibatkan mereka terjerumus. Mereka diperalat oleh orang-orang tak bertanggung jawab yang bisanya mengambil keuntungan dari keluguan mereka.
Kita pun tidak tahu apa yang ada di benak para kupu-kupu malam ini. Seperti lirik lagu diatas bahwa terkadang mereka menangis dalam senyuman, mereka tahu Tuhan sangat menyayangi hambanya tapi yang mereka tahu hanyalah menyambung nyawa. Para kupu-kupu malam ini dipandang oleh sebagian besar masyarakat sebagai sampah yang tidak berharga dan aib dalam keluarga. Masyarakat hanya bisa menghakimi tanpa bisa mencari jalan keluar yang terbaik supaya sampah masyarakat ini bisa berguna bagi bangsa dan negara. Masyarakat hanya bisa menghina, mencemooh tanpa memikirkan bagaimana supaya kupu-kupu malam yang mereka anggap sampah bisa bertahan hidup di dunia yang kejam ini.
Kita tidak boleh memandang sebelah mata, pekerjaan mereka memang tidak baik tapi mereka tetap manusia yang membutuhkan perhatian, kasih sayang dan penghidupan yang layak. Mereka hanya ingin menunjukkan bahwa hidup ini tak mudah, segala cara mereka tempuh supaya dapat bertahan hidup. Para kupu-kupu malam ini tidak seberuntung kita yang mendapatkan pekerjaan yang layak, berpenghasilan yang dapat mencukupi kehidupan sehari-hari. Hendaklah kita bersyukur dalam segala hal karena diluar sana masih banyak orang yang membutuhkan pekerjaan yang halal dan janganlah kita terlalu memandang ke atas. Roda kehidupan itu berputar, janganlah kita merasa sombong dan menganggap remeh orang-orang yang hidupnya kurang beruntung.
Wahai kupu-kupu malam selagi engkau bisa berjuang untuk keluar dari lembah nista-mu keluarlah, berkaryalah dengan segenap kemampuan-mu. Tunjukkan bahwa engkau yang dianggap sampah tidak selamanya mengotori bumi Indonesia ini.
0 comments:
Post a Comment